Klasifikasi Zat Kimia Beserta Contohnya

Klasifikasi materi merupakan penggolongan materi. Materi sendiri bisa berwujud zat cair, padat, dan gas.
Para ahli dan ilmuwan telah mengelompokkan benda-benda atau materi yang ada di dunia, berdasarkan perbedaan dan persamaannya. Simak penjelasan mengenai klasifikasi materi di bawah ini.

Klasifikasi Materi
Dikutip dari ebook IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika) karya Djoko Arisworo, dkk., berdasarkan zat-zat penyusunannya, secara umum para ilmuwan mengelompokkan pada klasifikasi materi menjadi zat tunggal (unsur dan senyawa) dan campuran (homogen dan heterogen).
1. Unsur
Dalam buku Inti Materi IPA SMP/MTs kelas 7, 8, 9 oleh Tim Maestro Genta, unsur adalah zat murni atau zat tunggu atas satu jenis materi.

Dikutip dari modul IPA Kelas VIII Kemdikbud oleh Okky Fajar Tri Maryana, dkk., Unsur merupakan bagian terkecil dari sebuah zat. Dalam hal ini, semua zat (baik yang tak terlihat ataupun terlihat) akan terdiri dari unsur.
Misalnya, logam adalah bentuk unsur sebagai unsur murni. Di sisi lain, zat juga bisa terdiri dari beberapa unsur, dan bentuknya bisa berupa senyawa ataupun campuran.

Berdasarkan sifat fisika dan kimianya, suatu unsur terbagi menjadi 3 kelompok besar yang utama, yakni logam, nonlogam, dan metaloid.

Unsur sangatlah banyak, sejauh ini ada 118 unsur yang sudah diidentifikasi. Di mana, 92 di antaranya adalah unsur alam dan sisanya merupakan unsur buatan.

Persatuan Internasional Kimia Murni dan Terapan atau International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC), telah memberi nama dan simbol setiap unsur, untuk membedakan antara satu unsur dengan unsur lainnya.

Contoh:

Nama unsur: Kalsium
Nama unsur universal (bahasa Latin): Calcium
Simbol unsur: Ca

Nama unsur: Emas
Nama unsur universal (bahasa Latin): Aurum
Simbol unsur: Au

2. Senyawa
Senyawa terbentuk karena adanya dua unsur atau lebih (berikatan secara kimia). Contohnya adalah senyawa Air (H₂O). Air sendiri terbentuk dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen yang berikatan dalam perbandingan yang tetap.

Walaupun senyawa terdiri atas unsur-unsur, ketika unsur tersebut berikatan, zat yang terbentuk ini mempunyai sifat yang berbeda dengan unsur penyusunnya.

Dalam hal ini, sesudah unsur membentuk senyawa, maka senyawa itu akan membentuk zat baru yang beda dari unsur penyusunnya.

Selain itu, wujud senyawa juga bisa berbeda dari unsur pembentuknya. Misalnya air (terbentuk dari hidrogen dan oksigen), di mana ia berwujud gas pada suhu ruang.

Sehingga, didapatkan ciri-ciri dari suatu senyawa antara lain:

Bisa diuraikan ke bentuk sederhana melalui reaksi kimia.
Berupa zat tunggal yang terdiri atas lebih dari satu unsur.
Sifat senyawa akan berbeda dengan unsur-unsur penyusunnya.
Unsur penyusun senyawa punya perbandingan tertentu dan tetap.
Adapun contoh senyawa dan nama kimianya yang ada di sekitar kita di antaranya Garam dapur (NaCl), yang disusun oleh unsur logam Natrium dan unsur nonlogam Klor, yang membentuk senyawa NaCl.

Selain itu ada juga, Magnesium Hidroksida (Mg(OH)₂ dan Gula atau sukrosa memiliki rumusnya kimia C₁₂H₂₂O₁₁.

3. Campuran
Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih yang tanpa menyebabkan terjadinya perubahan kimia, atau tidak membentuk zat yang baru. Hal inilah yang membedakannya dengan senyawa.

Campuran memiliki sifat yang sama dengan sifat zat-zat pembentuknya. Misal, larutan gula yang dibuat akan membawa sifat air dan sifat gula.

Contoh lain campuran adalah udara. Udara yang dihirup sehari-hari adalah campuran dari berbagai gas yang ada di alam, yang dihirup melalui hidung untuk masuk ke tubuh.

Berdasarkan sifat fisiknya, campuran dikategorikan menjadi campuran homogen yang terdiri dari larutan dan campuran heterogen yang di dalamnya ada suspensi dan koloid.

Campuran Homogen
Larutan

Larutan adalah jenis campuran yang terbentuk dari zat yang dilarutkan ke dalam zat pelarutnya.

Ciri-ciri larutan, antara lain:

Bening dan bisa tembus cahaya
Ukuran partikel zat bercampur berukuran molekul
Partikel zatnya bercampur dan tercampur secara merata
Campuran tidak akan mengendap jika didiamkan atau tidak diaduk
Jika dilihat dari sifat kimianya, larutan terbagi menjadi larutan asam, larutan basa, dan larutan garam.

Zat pelarut juga bukan hanya air, ada juga zat pelarut dan pasangan terlarutnya seperti:

Natrium Klorida (zat terlarut) dan air (zat pelarut) = Cairan yang dipakai untuk membersihkan lensa.
Metanol (zat terlarut) dan alkohol murni (zat pelarut) = cairan yang digunakan untuk pembersih minyak.
Campuran Heterogen
a. Suspensi

Suspensi adalah zat-zat penyusunnya masih bisa dibedakan satu sama lain, tanpa perlu memakai mikroskop. Contoh suspensi yaitu campuran air dan pasir.

Adapun ciri-ciri dari suspensi, yaitu:

Bisa dipisahkan dengan filtrasi (penyaringan)
Ukuran partikel yang bercampur akan lebih besar daripada molekul
Pencampuran partikel tidak merata
Campuran akan mengendap saat didiamkan
Keruh dan tidak bisa tembus cahaya
b. Koloid

Koloid merupakan campuran yang ukuran partikel penyusunnya berada di antara larutan dan suspensi. Contoh koloid yaitu santan, campuran tepung dalam air, dan tinta.

Koloid memiliki ciri-ciri berikut:

Bisa dipisahkan dengan penyaringan ultra
Keruh tapi bisa menghamburkan cahaya
Campuran tidak akan mengendap saat didiamkan
Ukuran partikel yang bercampur lebih besar daripada partikel larutan, namun lebih kecil dari partikel suspensi
Itu tadi penjelasan mengenai klasifikasi materi yang terdiri dari zat tunggal dan zat campuran.