Faktor-faktor lingkungan memainkan peran penting dalam keberagaman dan aktivitas hewan tanah yang tidak bertulang belakang. Dengan demikian, aspek-aspek seperti kelembaban, suhu, pH, ruang hidup, ketersediaan bahan organik, dan predator semuanya mempengaruhi populasi dan keragaman mereka. Terutama untuk fauna tanah yang memiliki tubuh lembut dan rentan terhadap kondisi tanah kering atau tergenang air. Namun banyak juga yang mampu beradaptasi dengan kedua kondisi ini untuk tetap bertahan hidup.
Nematoda dan protozoa dapat mengalami dormansi saat musim kering, yang menyebabkan aktivitas pernapasannya menurun. Hewan-hewan ini termasuk dalam kategori poikilotermal (poikilos berarti berubah-ubah, sedangkan termal berarti panas) yang berarti suhu tubuh mereka dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Saat suhu meningkat selama musim panas, jumlah dan aktivitas nematoda dan protozoa juga cenderung meningkat. Contoh dari hewan ini adalah Kumbang Kotoran yang aktif pada bulan-bulan panas. Cacing tanah cenderung mati atau tidak dapat bertahan hidup di kondisi tanah yang kering. Setiap jenis fauna invertebrata memilki preferensi pH tanah yang berbeda-beda. Ada spesies yang menyukai tanah dengan tingkat keasaman tinggi, sementara ada juga yang lebih toleran terhadap tanah alkaline (beralkali).