Setiap makhluk hidup atau organisme dalam alam pasti beraktivitas. Misalnya, harimau menangkap mangsa, rumput padi tumbuh besar, bunga-bunga mekar dan kemudian menjadi layu, dan lainnya.
Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan menyediakan energi dan senyawa-senyawa esensial untuk kehidupan. Tumbuhan menggunakan energi dan senyawa-senyawa kimia dari lingkungan secara langsung untuk membuat makanan. Energi tersebut berasal dari matahari, sedangkan senyawa-senyawa kimia berasal dari udara dan tanah. Dikutip dari buku Seri Sains: Energi (2024) oleh Taufik Hidayat, tumbuhan memperoleh makanan dari proses fotosintesis yang membutuhkan energi matahari. Hasil peristiwa fotosintesis adalah zat organik (gula) yang mengandung energi kimia.
Tidak seperti tumbuhan, hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri. Mereka mendapatkan energi dan senyawa-senyawa kimia dari makanannya. Hewan, termasuk manusia, sangat bergantung pada tumbuhan atas kelangsungan hidupnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Energi tidak hanya dimiliki oleh benda hidup, tetapi dapat juga dimiliki oleh benda tak hidup. Matahari adalah pemasok hampir seluruh energi di bumi. Gunung berapi yang meletus juga melepaskan energi. Energi juga dapat berasal dari dalam tanah. Panas bebatuan yang leleh di dalam bumi dan panas yang dihasilkan oleh gesekan serta tekanan ketika bebatuan yang terletak jauh di kerak bumi saling mendorong juga dapat menghasilkan energi.