Menurut Encyclopaedia Britannica, kolibri lebah adalah jenis burung yang hanya ada di Kuba. Mereka seringkali salah dikenali sebagai lebah karena ukuran tubuhnya yang kecil.
Panjang tubuh jantan kolibri lebah sekitar 57 mm, termasuk paruh dan ekor yang masing-masing mengambil setengah dari total panjangnya. Ukuran ini menjadikannya sebagai spesies burung terkecil, sejajar dengan ukuran tikus kerdil sebagai vertebrata berdarah panas terkecil di dunia.
Menurut Birdlife, telur kolibri lebah berukuran sekitar 6 mm atau sebesar biji kopi. Sarang kecil berbentuk cangkir yang terbuat dari sarang laba-laba dan semut adalah tempat betina meletakkan telurnya. Ketika telur menetas, sarang tersebut akan meregang untuk memberikan ruang bagi anak burung yang baru lahir.
Kolibri lebah, hewan terkecil di dunia, saat ini dikategorikan sebagai spesies yang hampir punah. Penyebab utama keberadaan mereka yang terancam adalah hilangnya habitat akibat konversi lahan menjadi padang rumput untuk peternakan dan pertanian.
Kolibri lebah (Calliphlox amethystina) adalah salah satu spesies kolibri terkecil dengan kecepatan kepakan sayap yang luar biasa: sekitar 80 kali per detik untuk jantan dan 60 kali per detik untuk betina. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan di mana mereka hidup, yang mengharuskan mereka untuk memiliki kepakan sayap yang cepat dan kuat untuk mendapatkan makanan dan menghindari predator.
Kolibri ruby memiliki kecepatan kepakan sayap yang luar biasa, terutama pada jantan yang dapat mengepakkan sayapnya hingga 70 kali per detik. Namun, betina juga tidak kalah dengan kemampuan mengepak sayapnya hingga 50 kali per detik. Meskipun lebih kecil dari kolibri lain, mereka masih mampu mencapai tingkat kepakan sekitar 10 kali per detik.