Menurut Wawan Sujarwo, seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Ketua Perhimpunan Etnobiologi Indonesia (PMEI), rute rempah harus dilihat dari perspektif ilmu alam, selain aspek sosial dan budaya. Hal ini penting untuk memahami secara menyeluruh tentang penggunaan rempah-rempah di Indonesia.
Menurut Wawan, penting bagi kita untuk memahami peran krusial rempah-rempah dalam ekologi dan keanekaragaman hayati. Ini adalah bukti interaksi dalam antara manusia dan lingkungan alam.
Sejarah penggunaan rempah-rempah telah ada sejak zaman kuno dan telah menyebar ke banyak peradaban. Meskipun demikian, ada kebutuhan untuk bukti yang kuat dan meyakinkan untuk menunjukkan bahwa rempah-rempah tidak hanya diperdagangkan sebagai komoditas biasa.
Wawan menjelaskan bahwa untuk mempelajari rute rempah-rempah, pendekatan ilmu pengetahuan alam dapat menggunakan disiplin ilmu etnobotani dan fitogeografi.
Etnobotani mempelajari dan memahami peran penting rempah-rempah dalam kehidupan sehari-hari, upacara adat, dan pengobatan tradisional. Ini memberikan dasar yang solid untuk menganalisis pengaruh budaya.
Menurut Wawan, ilmu fitogeografi rempah-rempah di Indonesia adalah studi yang meliputi distribusi alami dan budaya rempah-rempah. Ini berarti bahwa rempah-rempah tidak hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga perdagangan global, pertukaran budaya, dan bahkan perkembangan peradaban manusia.
Melalui analisis distribusi geografis dan ekologi rempah-rempah, kami berusaha untuk mengetahui pengaruh historis dan kontemporer yang signifikan secara global.
Wawan melakukan analisis fitogeografi menggunakan kode DNA dari spesimen yang dikumpulkan. Hal ini memungkinkan untuk mengidentifikasi hubungan genetik dan mengevaluasi kontribusinya terhadap keberagaman hayati.
Metode etnobotani dan fitogeografi yang digunakan menciptakan pendekatan yang komprehensif, memberikan wawasan mendalam tentang distribusi tanaman, serta menyoroti peran penting rempah-rempah dalam masyarakat lokal. Ini adalah kombinasi unik yang memungkinkan kami untuk menyelidiki lebih dalam aspek budaya dan ilmiah dari tumbuhan ini.
Sebagai warisan budaya dunia UNESCO, jalur rempah juga menghadapi tantangan besar. Salah satunya adalah kemungkinan kehilangan dan kerusakan bukti fisik seperti bangunan dan lokasi secara keseluruhan akibat pemindahan atau perubahan alamiah. Ini menjadi pekerjaan yang penting untuk memastikan bahwa jalur rempah tetap abadi sebagai warisan budaya bagi generasi mendatang.
Kombinasi yang unik ini membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan manusia dan alam. Dengan landasan yang kokoh, kita bisa mempersiapkan berkas warisan dunia yang tak ternilai harganya.